Tulisan berjalan

"Selamat Datang di https://tasihat197.blogspot.com/"

30 September 2013

Kasus pembelajaran IPA kelas V SD


Bu Is akan mengajarkan IPA dengan topik pernapasan pada manusia, di kelas V SD. Ia mempersiapkan media berupa gambar organ pernapasan dan model organ pernapasan dan model organ pernapasan manusia. Ia juga mempersiapkan LKS tentang nama – nama organ pernapasan manusia.
Sebelum mengajar, Bu Is memberikan apersepsi bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Bu Is juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang macam/nama organ pernapasan manusia dan fungsi masing–masing organ tersebut. Setelah itu,  Bu Is memulai mengajar materi tentang organ pernapasan. Ia menyuruh semua murid menarik napas untuk membuktikan bahwa manusia bernapas dan untuk mengetahui dimana letak organ – organ pernapasan tersebut. Bu Is memasang organ pernapasan manusia di papan tulis, dan tanya jawab tentang nama – nama organ pernapasan manusia. Setelah itu Bu Is memberikan LKS sebagai latihan secara berkelompok. Siswa melaporkan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya.
Untuk menambah pemahaman siswa, Bu Is menunjukkan model organ pernapasan manusia. Hal ini juga bertujuan membuat siswa lebih tertarik untuk mengetahui siswa lebih tertarik untuk mengetahui letak dan fungsi organ pernapasan manusia.  Sambil menunjukkan pada model, Bu Is mengadakan tanya jawab tentang fungsi masing-masing organ pernafasan pada manusia.
Setelah itu Bu Is mengadakan evaluasi, dan setelah dikoreksi, Bu Is tidak menyangka bahwa hasilnya tidak memuaskan. Hasil nilai murid yang mencapai 75 ke atas hanya 10 orang dari 30 siswa. Bu Is merenung, mengapa target tidak tercapai, padahal dia menargetkan 75 % siswa mendapat nilai 75 ke atas ?
1. Mengidentifikasi masalah yang penting
1.      Bu Is mengajarkan materi IPA dengan topik organ pernapasan manusia kelas V SD.
2.      Media yang digunakan adalah gambar dan model organ pernapasan manusia.
3.      LKS yang berisi gambar organ pernapasan manusia dan siswa disuruh untuk menjelaskan nama.
4.      Mengadakan apersepsi dengan menyatakan bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas.
5.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu supaya siswa – siswa mengetahui tentang nama – nama organ pernapasan manusia dan fungsinya.
6.      Metode yang dipakai demonstrasi, tanya jawab,  penugasan, diskusi, ceramah.
7.      Setelah hasil ulangan diperiksa ternyata hanya ada 10 orang siswa yang nilainya 75 ke atas dari 30 orang siswa.
2. Bu Is sudah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, ternyata hasilnya kurang memuaskan.
3. Analisis penyebab masalah
a. Bu Is terlalu banyak menggunakan metode, sehingga dalam pelaksanaan
masing – masing metode kurang tuntas.
b. Bu Is tidak memberikan pemantapan materi dan kesimpulan di akhir
kegiatan belajar mengajar.
c. Bu Is kurang menguasai materi
4. Alternatif pemecahan masalah
1.      Seharusnya dalam proses belajar mengajar, Bu Is tidak terlalu banyak menggunakan metode, karena hal itu justru membuat proses pemahaman konsep menjadi tidak mantap. Pilih beberapa metode saja yang dianggap paling tepat untuk mengajarkan materi tersebut.
2.      Pada akhir proses belajar mengajar, seharusnya Bu Is memberikan pemantapan dan kesimpulan, supaya siswa lebih paham terhadap materi yang diajarkan.
3.      Sebelum mengajar seharusnya Bu Is sudah menguasai materi sehingga dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancar, jelas, dan agar yang disampaikan mudah di serap oleh siswa.
5. Pemecahan masalah
Jika diamati lebih dalam, kasus yang muncul dalam pembelajaran Bu Is adalah karena kurang menguasai materi. Padahal salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi professional. Artinya ia harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memiliki metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam PBM. Guru juga harus memiliki pengetahuan luas tentang landasan kependidikan dan pemahaman terhadap murid.
Hal ini juga seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Richey ( 1974 ) bahwa ciri – ciri profesionalisasi jabatan guru salah satunya adalah para guru di tuntut memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggi dalam hal bahan pengajar, metode, anak didik dan landasan kependidikan.
Johnson ( 1980 ) menjabarkan cakupan  kemampuan professional guru diantaranya adalah penguasaan materi pelajaran yang etrdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penguasaan materi bagi seorang guru adalah mutlak adanya. Jadi untuk mengatasi kasus tersebut di atas, hal yang paling penting yang harus dikerjakan adalah peningkatan kompetensi guru dengan cara rajin membaca, menerapkan dan mengembangkan ilmunya. Dengan langkah seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru yang berimbas pada peningkatan prestasi siswa. Jadi kasus di atas tidak akan terulang kembali.
Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Bu Samsia seorang guru kelas V SD Mallusetasi yang mau mencoba menerapkan pendekatan terpadu yakni memadukan pelajaran bahasa Indonesia dan kerajinan tangan. Jumlah siswa kelas V sebanyak 42 orang dengan tingkat kecerdasan yang hamper sama. Sikap atau perkembangan jiwa mereka pun biasa-biasa saja, tidak ada yang memiliki keistimewaan.
Hasil belajar yang diharapkan dari pembelajaran terpadu tersebut adalah siswa diharapkan mampu:
  1. Membaca puisi ’Teratai’ dengan baik;
  2. Menceritakan / menjelaskan isi puisi ‘Teratai’;
  3. Membuat bunga teratai dari kertas krep.
Di dalam perencanaan (RP) Bu Samsia menyediakan waktu untuk proses pembelajaran ini selama 2 kali pertemuan dengan rincian waktu; untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 1 x 4 jam pelajaran a 35 menit, mata pelajaran Kerajinan tangan 1 x 2 jam pelajaran a 35 menit. Alat peraga atau bahan, media sudah dipersiapkan dengan baik, siswa hanya diminta menyiapkan sendiri alat lain yang diperlukan untuk membuat kerajinan tangan membuat bunga teratai.
Setelah waktu yang ditetapkan selesai (2 x pertemuan), ternyata apa yang diharapkan dan direncanakan BU Samsia tidak seluruhnya tercapai, tidak semua siswa memperoleh skor membaca puisi, dan tidak ada seorang siswa pun yang dapat menyelesaikan hasil kerajinan tangan membuat kembang.
  1. Analisislah kasus tersebut, temukan 4 masalah dalam pembelajaran tersebut!
  2. Berikan alasan atas hasil analisis Anda!
  3. Kemukakanlah alternatif  pemecahannya!
Petunjuk menganalisis masalah!

  1. Bacalah dengan cermat wacana kasus tersebut!
  2. Perhatikan kelemahan yang tidak disadari bu Samsia dalam melaksanakan pembelajaran secara terpadu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar