Memahami dasar-dasar kimia dan prinsip kerja kefarmasian
Menjelaskan sifat fisika dan kimia bahan obat
—Faktor Fisikokimia Obat
Dalam membuat sediaan harus diperhatikan sifat-sifat
fisikokimia
obat sehingga respons terapi dapat tercapai.
1. Particle size
Bila suatu partikel obat dikurangi sampai
menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil dalam jumlah besar, luas permukaan total yang
dihasilkan
meningkat. Untuk obat yang sukar larut umumnya
mengakibatkan
peningkatan dalam laju disolusi.
Meningkatnya respons terapi terhadap obat
karena ukuran partikel yang
lebih kecil telah dilaporkan untuk sejumlah obat.
Diantaranya tolbutamid, griseofulvin, sulfadiazin dan
sulfisoksazol;
kloramfenikol, dan fenotiazin.
Untuk mencapai luas permukaan yang meningkat, seringkali
digunakan
serbuk micronized dalam produk bentuk sediaan padat.
Serbuk mikronized terdiri dari partikel-partikel obat yang ukurannya
dikurangi sampai
kira-kira 5 mikron atau bahkan lebih kecil dari 5 mikron.
2. Water solubility
Jika suatu obat larut
dalam air berarti obat tersebut memiliki
proses disolusi
yang cepat atau jika obat diberikan sebagai suatu
larutan dan tetap
ada dalam tubuh seperti itu, laju obat yang
terabsorpsi terutama tergantung pada kesanggupannya
menembus pembatas membran (rate limiting step).
Tetapi, jika suatu obat sukar larut/laju disolusi lambat
maka
proses disolusinya sendiri merupakan tahap yang menentukan
laju dalam proses absorpsi. Dengan demikian, obat-obat yang
sukar larut atau produk obat yang formulasinya buruk dapat
mengakibatkan absorpsi obat tidak sempurna
Materi selengkapnya klik download
Materi yang lainnya
3. Sistem Peredaran Darah Manusia4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) Keperawatan
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) Farmasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar