KIAT
MENGEMBANGKAN SIKAP JUJUR DAN DISIPLIN
Kegiatan Belajar
3
a. Tujuan
pembelajaran 3
Siswa dapat
mengembangkan diri untuk selalu memiliki sikap jujur dan disiplin yang tinggi
dalam mengembangkan usaha sejak dini
b.
Uraian materi 3
A.Sikap
Jujur dan Disiplin
Hasil
penelitian tahun 1990 oleh Lembaga Bina Karir menunjukkan bahwa Wirausaha
berkembang bila mereka mengenal diri mereka sendiri dengan baik. Tindakan ini
dilakukan untuk mencapai sasaran dengan mengenali ke-pribadian dan kompetensi
diri mereka sendiri secara dini agar mampu mewujudkan jati diri. Mengenal diri
dapat dilakukan melalui beberapa :
1.
Mengembangkan diri sendiri,
2.
Melalui orang lain,
3.
Melalui kegiatan kelompok,
4.
Melalui organisasi, dan
5.
Melalui pengembangan diri dengan lingkungan.
Pemahaman
ini menempatkan mengenal diri mereka sendiri dengan baik merupakan proses
berinteraksi dan berkomunikasi dengan benar yang sangat berarti dalam proses
kehidupan.
Dengan
pemahaman tersebut mengenal diri mereka sendiri dengan baik sebagai dasar
memperkenalkan hal-hal sebagai berikut :
1.
sistem nilai yang dianut,
2.
norma yang dianut,
3.
sikap yang dikembangkan pada dirinya,
4.
perilaku yang ingin dikembangkan, dan
5.
pAndangannya terhadap masa depan.
Hal
ini berlaku bagi seorang Wirausaha untuk mengembangkan diri dan melibatkan diri
dengan kelompok dalam masyarakat tertentu. Kebiasaan dan sikap ini untuk dalam
mengembangkan Wirausaha yang maju dan unggul. Salah satu aspek mengenal diri
dengan baik adalah kejujuran dan disiplin diri untuk keberhasilan wirausaha.
1.
Makna kejujuran dalam hidup
Kebiasaan-kebiasaan
baik susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh mereka merupakan harta-harta
penting yang sulit dinilai. Salah satu harta kehidupan pada manusia adalah
melahirkan kebiasaan meraih keberhasilan. Keberhasilan adalah prestasi.
Keberhasilan adalah kejujuran dan disiplin. Seorang Wirausaha yang memiliki
keyakinan dan kepribadian, bermula dari adanya ide sendiri, kemudian
mengembangkan kegiatan usahanya yang sel alu berpegang pada nilai-nilai
kejujuran dan disiplin diri.
Seperti
kita ketahui, hidup itu merupakan kancah perjuangan. Karena adanya makna
kejujuran dalam hidup, kita harus berjuang dengan penuh keyakinan ingin maju di
dalam Wirausaha. Obat yang baik untuk menjalankan perjuangan dalam hidup adalah
adanya keyakinan pada diri sendiri.
Sayangilah
diri sendiri untuk keberhasilan. Kita harus sayang pada diri sendiri, keluarga,
bangsa, dan negara. Cara pikir positif, kreatif, dan dinamis akan memberikan
hasil dalam hidup. Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan, makna kejujuran
dan disiplin harus tertanam sejak dini. Kita harus mempelajari dan memahami
serta menghayati khasiat kejujuran dalam hidup dan kebenaran dalam arti hidup.
Kita harus menentukan makna tujuan kejujuran hidup :
a.
Tujuan jangka pendek Wirausaha,
b.
Tujuan jangka panjang Wirausaha,
c.
Tujuan kita sendiri, keluarga, dan lingkungan,
d.
Tujuan bangsa dan negara.
Dalam
prakteknya, kejujuran dalam Wirausaha serta tingkatan keterampilan yang kamu
peroleh masih jauh dari yang diharapkan. Salah satunya menikmati hasil
pembangunan dan hasil kerja keras yang
dirasakan.
Ini menAndakan baru sebagian kecil masyarakat Indonesia yang dapat menikmati
hasil pembangunan. Kesalahan ini masih terdapat pada masyarakat yang berpikir
masa bodoh dan tidak mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan
sebaik-baiknya. Kebanyakan orang kurang menyadari bahwa nilai kejujuran dan
daya pikir manusia merupakan kunci utama mencapai kemajuan dalam berusaha.
Kemajuan
berusaha itu dapat dicapai apabila disertai dengan keinginan dan tujuan yang
definitif dalam hidup. Ketekunan dalam Wirausaha dengan memperjuangkan
keinginan yang keras akan dapatmelenyapkan segala rintangan sedikit demi
sedikit. Akhirnya, dengan ketekunan kerja keras, diikuti dengan kejujuran akan
dapat menciptakan suatu kemajuan dalam Wirausaha. Kemajuan yang dicapai tentu
harus diikuti dengan disiplin yang baik, bukan sekedar dengan kerja keras ingin
hasil
yang baik, tapi harus diikuti dengan disiplin tinggi. Disiplin yang
tinggi
dalam kehidupan adalah
1.
kerja keras,
2.
memiliki tanggung jawab,
3.
ingin meraih prestasi,
4.
dapat dinikmati, dan
5.
hasilnya dapat diukur.
Makna
hidup ini penuh masalah dengan berbagai kesukaran dan rintangan. Tanpa
kesukaran dan rintangan, kiranya manusia tidak bias berkembang untuk maju.
Setiap hasil yang dicapai seorang Wirausaha merupakan hasil perjuangan dan
pengorbanan. Di sini makna kejujuran dalam hidup Wirausaha harus kita pAndang
sebagai guru dan anugerah untuk mendorong rasa optimis untuk mendapatkan
kemajuan dalam berusaha.
Makna
kejujuran dalam hidup ditujukan untuk dunia akhirat sampai tingkat tertentu
keberhasilan seorang Wirausaha bergantung kepada kejujuran untuk bertanggung
jawab atas pekerjaannya. Jujur dalam ber-Wirausaha artinya mau dan mampu mengatakan
sesuatu sebagaimana adanya. Bila berdagang, barang yang baik harus dikatakan
baik dan barang yang rusak harus dikatakan rusak. Kejujuran itu dapat disamakan
dengan “amanah”. Amanah adalah bila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak
khianat, kalau berkata selalu benar dan jika berjanji dalam bisnis tidak
mungkir. Makna jujur dalam hidup ini termasuk sifat yang perlu dimiliki oleh
seorang Wirausaha, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan masyarakat
konsumen. Dengan kesediaan berbuat jujur, berarti setiap perbuatan yang
dilakukan oleh Wirausaha maknanya dapat menyenangkan orang lain maupun diri
sendiri.
2.
Membuktikan makna kejujuran
Makna
kejujuran dapat diukur dengan indikator yang dapat diikuti sebagai berikut :
1.
agama,
2.
logika,
3.
peraturan,
4.
norma dan nilai, dan
5.
perjanjian yang disepakati.
Untuk
membuktikan makna kejujuran terhadap diri sendiri, kita harus menjawab
pertanyaan di bawah ini.
1.
Apakah saya telah berbuat jujur terhadap diri saya?
2.
Apakah kejujuran saya terhadap keluarga, bangsa dan negara sudah benar?
3.
Apakah saya pernah berbuat tidak jujur?
4.
Ketidakjujuran yang mana yang telah saya lakukan?
5.
Apakah perbuatan tidak jujur dilakukan terhadap
1)
Sesama teman bisnis atau orang lain?
2)
Pekerjaan yang saya lakukan?
3)
Hasil yang saya peroleh ?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut harus kita jawab dan harus terjawab. Untuk mendapatkan jawaban masalah
kejujuran supaya objektif, sebaiknya minta pertolongan orang lain. Dari jawaban
orang lain, kita
akan
mendapatkan jawaban yang benar atau mendekati arti kebenaran. Untuk mencapai
kebenaran dan keberhasilan, kita harus menentukan apa yang menjadi sasaran atau
tujuan yang hendak kita capai di dalam ber-Wirausaha.
Kita
harus mempelajari dan memahami benar-benar khasiat kebenaran dan kejujuran.
Kebenaran dan kejujuran adalah suatu jaminan yang paling tepat untuk mencapai
kemajuan di dalam Wirausaha.
Kejujuran
dalam segala kegiatan bisnis, misalnya menimbang barang, mengukur, membagi,
berjanji membayar utang akan membuat ketenangan lahir dan batin. Memang
demikian, berbisnis harus dilAndasi
oleh
kejujuran. Apabila seorang Wirausaha jujur, maka ia akan mendapat keuntungan
dari segala penjuru yang tidak ia duga dari mana datangnya.
Seorang
Wirausaha dapat mengembangkan lingkungannya karena ia dapat memberi apa yang
ada, baik tenaga harta maupun pikirannya. Kesediaan berbuat demikian merupakan
tingkah laku yang terpuji dan dapat diterima oleh masyarakat. Apabila orang
berbisik tidak jujur maka
tunggulah
kehancurannya
Seorang
Wirausaha dalam kehidupan sehari-hari mempunyai kewajiban, baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap masyarakat. Salah satu kewajiban terhadap diri sendiri
adalah usaha untuk menempa dan melatih diri sendiri dalam membina disiplin
pribadi.
3.
Ketidakjujuran dalam berusaha dan segala akibatnya
Sifat
dan tingkah laku Wirausaha harus dapat menyertai kesabaran, ketekunan,
kerajinan, dan kemajuan kerja keras dalam usaha pembinaan pribadi seorang
Wirausaha. Seorang Wirausaha yang tidak memiliki
kejujuran
dan disiplin pribadi tidak akan berhasil di dalam men-capai tujuan dan
cita-citanya.
Kejujuran
dan disiplin pribadi seorang Wirausaha merupakan kewajiban moral yang
dibebankan kepada diri sendiri, untuk keperluan diri sendiri menurut fitrahnya.
Orang yang tidak jujur di dalam Wirausaha, akan menderita dan akan menerima
suatu keadaan:
a.
Tidak dipercaya masyarakat konsumen
b.
Menjadi rendah diri dan rasa malu,
c.
Mudah tersinggung atau emosi,
d.
Cepat iri dan dengki,
e.
Suka dendam,
f.
Prasangka buruk dan dusta,
g.
Tidak punya teman, atau
h.
Kehancuran dalam usahanya.
Salah
satu kunci keberhasilan seorang Wirausaha di dalam usahanya adalah sifat
kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat konsumen terhadap dirinya. Sekarang
apa akibatnya jika seorang Wirausaha di dalam usahanya tidak jujur dan tidak
bertanggung jawab? Akibatnya banyak masyarakat
konsumen
yang tidak mempercayainya, baik kepada bidang usahanya maupun kepada kariernya.
Hal ini terlebih-lebih kita rasakan pada lapangan kerja di perusahaan dan di
perdagangan. Untuk menjadi karyawan pada perusahaan, faktor kejujuran dan
tanggung jawab mendapat sorotan dan penilaian yang serius dari pihak pemilik
perusahaan. Kejujuran adalah sendi pokok bagi kelangsungan hidup yang diikuti
kegiatan pikiran dankerja keras.
Orang-orang
yang selalu ingat kepada Allah di mana pun dan kapan pun adalah orang-orang
yang jujur, tenang, sabar, serta teratur dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk
mencapai kebahagiaan lahir dan batin tidaklah mudah kita ucapkan. Untuk
mendapatkannya diperlukan kejujuran dalam perjuangan dan pengorbanan. Bagaimana
cara untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab seorang Wirausaha ?
Adapun cara-cara untuk menumbuh-kan makna kejujuran dan tanggung jawab itu
adalah sebagai berikut:
4.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berarti kita
1)
belajar untuk memperoleh kebersihan dan kemerdekaan batin,
2)
belajar untuk mementingkan orang banyak atau keutamaan batin,
3)
mendidik diri sendiri sehingga memiliki moral yang baik,
4)
belajar untuk mematuhi hukum yang berlaku,
5)
meningkatkan doa dan bekerja.
5.
Melatih disiplin diri
Sangat
mustahil menjadi seorang Wirausaha yang jujur dan bertanggung jawab apabila ia
tidak membina kepribadian sendiri. Dengan melatih disiplin kepribadian diri
sendiri maka kita akan memperoleh ketabahan, keuletan, ketenteraman, tingkah
laku, dan perbuatan. Jujur dalam segala kegiatan bisnis akan membuat ketenangan
lahir dan batin. Tidak seorang pun yang dapat meramal secara pasti apa yang
akan terjadi di hari esok. Kepastian hanya ada pada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk
itu, disiplin adalah suatu kegiatan diri manusia dalam mentaati dan membina kepribadian
yang mandiri.
6.
Kejujuran dan disiplin
Kita
harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan. Orang yang dapat
mensyukuri nikmat Tuhan adalah orang-orang yang jujur dan memiliki sikap
optimal selalu ingin maju, harus belajar banyak serta mempunyai keyakinan di
dalam usahanya. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan
keterampilan yang diperolehnya. Jika kamu jujur dan bertanggung jawab di dalam
mengejar citacita, kamu akan dapat capai sukses. Rasa cinta terhadap pekerjaan
akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang senang bekerja adalah orang
yang tidak membuang-buang waktu dengan percuma. Mereka ini adalah
Wirausaha-Wirausaha yang mudah mendapatkan peluang-peluangbisnis. Iman, percaya
dan yakin adalah kekayaan yang tidak ternilaiharganya.
Kita
jangan berputus asa, pasrah, menyerah, dan tidak mau berjuang. Kita harus
mempunyai etos kerja dengan semangat tinggi, mau berjuang dengan sikap optimis
ingin maju. Seorang Wirausaha yang jujur di dalam menghadapi pekerjaan dan
tantangan pada umumnya berhasil di dalam Wirausaha. Adapun jenis pekerjaan yang
dilakukan, profesi apa pun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan dan
berjuang untuk mencapai apa-apa yang diinginkan. Kejujuran dan rasa optimis
ingin maju dalam Wirausaha merupakan buah dari usaha-usaha positif yang tidak
mengenal lelah. Terimalah diri kamu sebagaimana adanya dan cobalah tekankan
kekuatan-kekuatan dan kurangilah kelemahan-kelemahannya. Apabila kamu mempunyai
kejujuran dan sikap optimis ingin maju, modalnya harus mempunyai
semangat
kerja tinggi, daya juang tanpa menyerah dan keyakinan.
Mengembangkan
sikap jujur dan optimis dalam diri wirausaha merupakan proses transformasi
potensi manusia menjadi kekuatan yang tepat guna dan daya guna untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan dengan hasil yang efektif dan efisien. Berdoa
merupakan obat yang paling mujarab yang dapat menyegarkan pikiran. Menyerah
pada takdir, bukan berarti menyerah kalah. Manusia dihidupkan untuk menang dan
optimis untuk maju. Akan tetapi masih ada kemungkinan gagal, tetapi tidak
gentar, karena mau belajar dari kegagalannya. Akan lebih untung bagi manusia
untuk mengubah nasib dengan memiliki sifat-sifat kejujuran dan tanggung jawab.
Kejujuran susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh akan merupakan
hartaharta yang maha penting.
c.
Rangkuman
Hasil
penelitian tahun 1990 oleh Lembaga Bina Karir menunjukkan bahwa Wirausaha
berkembang bila mereka mengenal diri mereka sendiri dengan baik. Tindakan ini
dilakukan untuk mencapai sasaran dengan mengenali ke-pribadian dan kompetensi
diri mereka sendiri secara dini agar mampu mewujudkan jati diri. Mengenal diri
dapat dilakukan melalui beberapa :
1.
Mengembangkan diri sendiri,
2.
Melalui orang lain,
3.
Melalui kegiatan kelompok,
4.
Melalui organisasi, dan
5.
Melalui pengembangan diri dengan lingkungan.
Kebiasaan-kebiasaan
baik susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh mereka merupakan harta-harta
penting yang sulit dinilai. Salah satu harta kehidupan pada manusia adalah
melahirkan kebiasaan meraih keberhasilan. Keberhasilan adalah prestasi.
Keberhasilan adalah kejujuran dan disiplin. Seorang Wirausaha yang memiliki
keyakinan dan kepribadian, bermula dari adanya ide sendiri, kemudian
mengembangkan kegiatan usahanya yang selalu berpegang pada nilai-nilai
kejujuran dan disiplin diri.
Seperti
kita ketahui, hidup itu merupakan kancah perjuangan.
2.
Kebiasaan-kebiasaan
baik susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh mereka merupakan harta-harta
penting yang sulit dinilai. Salah satu harta kehidupan pada manusia adalah
melahirkan kebiasaan meraih keberhasilan. Keberhasilan adalah prestasi. Keberhasilan
adalah kejujuran dan disiplin. Seorang wirausaha yang memiliki keyakinan dan
kepribadian, bermula dari adanya ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatan
usahanya yang selalu berpegang pada nilai-nilai kejujuran dan disiplin diri.
Seperti kita ketahui bahwa hidup itu merupakan kancah perjuangan. Karena adanya
makna kejujuran dalam hidup, kita harus berjuang dengan penuh keyakinan ingin
maju di dalam berwirausaha. Obat yang
baik
untuk menjalankan perjuangan dalam hidup adalah adanya keyakinan pada diri
sendiri.
Sayangilah
diri sendiri untuk keberhasilan. Kita harus sayang pada diri sendiri, keluarga,
bangsa, dan negara. Cara pikir positif, kreatif, dan dinamis akan memberikan
hasil dalam hidup. Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan makna kejujuran
dan disiplin harus tertanam sejak dini. Kita harus mempelajari dalam memahami
serta menghayati khasiat kejujuran dalam hidup dan kebenaran dalam arti hidup.
Kita harus menentukan makna tujuan kejujuran hidup, yaitu :
a.
Tujuan jangka pendek berwirausaha,
b.
Tujuan jangka panjang berwirausaha,
c.
Tujuan kita sendiri, keluarga, dan lingkungan,
d.
Tujuan bangsa dan negara.
Dalam
prakteknya, Kejujuran dalam berwirausaha, serta tingkatkan keterampilan yang
kamu peroleh masih jauh dari yang diharapkan. Salah satunya menikmati hasil
pembangunan dan hasil kerja keras yang dirasakan.
Adapun
cara-cara untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab itu adalah
sebagai berikut:
a.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berarti kita :
1.
Belajar untuk memperoleh kebersihan dan kemerdekaan batin
2.
Belajar untuk mementingkan orang banyak atau keutamaan batin
3.
Mendidik diri sendiri sehingga memiliki moral yang baik
4.
Belajar untuk mematuhi hukum yang berlaku
5.
Meningkatkan doa dan bekerja.
b.
Melatih disiplin diri
Sangat
mustahil menjadi seorang wirausaha yang jujur dan bertanggungjawab, apabila ia
tidak membina kepribadian sendiri. Dengan melatih disiplin kepribadian diri
sendiri maka kita akan memperoleh ketabahan, keuletan, ketenteraman, tingkah laku,
dan perbuatan. Jujur dalam segala kegiatan bisnis akan membuat ketenangan lahir
dan batin. Tidak seorang pun yang dapat meramal secara pasti apa yang akan
terjadi di hari esok. Kepastian hanya ada pada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu disiplin
adalah suatu kegiatan diri manusia dalam mentaati dan membinake pribadian yang
mandiri.
c.
Kejujuran dan disiplin
Kita
harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan. Orang yang dapat
mensyukuri nikmat Tuhan adalah orang-orang yang jujur dan memiliki sikap optimal
selalu ingin maju, harus belajar banyak serta mempunyai keyakinan di dalam
usahanya. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan
keterampilan yang diperolehnya. Jika kamu jujur dan bertanggung jawab di dalam
mengejar citacita, kamu akan dapat capai sukses. Rasa cinta terhadap pekerjaan
akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang senang bekerja adalah orang
yang tidak membuang-buang waktu dengan percuma. Mereka ini adalah
wirausaha-wirausaha yang mudah mendapatkan peluang-peluang bisnis. Iman,
percaya dan yakin adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya.
Kita
jangan berputus asa, pasrah, menyerah, dan tidak mau berjuang. Kita harus
mempunyai etos kerja dengan semangat tinggi, mau berjuang dengan sikap optimis
ingin maju. Seorang wirausaha yang jujur di dalam menghadapi pekerjaan dan
tantangan, pada umumnya berhasil di dalam berwirausaha. Adapun jenis pekerjaan
yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan
dan berjuang untuk mencapai apa-apa yang diinginkan. Kejujuran dan rasa optimis
ingin maju dalam berwirausaha merupakan buah dari usaha-usaha positif yang
tidak mengenal lelah.
Terimalah
diri kamu sebagaimana adanya dan cobalah tekankan kekuatan-kekuatan dan
kurangilah kelemahan-kelemahannya. Apabila kamu mempunyai kejujuran dan sikap
optimis ingin maju, modalnya harus mempunyai semangat kerja tinggi, daya juang
tanpa menyerah dan
keyakinan.
Berdoa
merupakan obat yang paling mujarab yang dapat menyegarkan pikiran. Menyerah
pada takdir, bukan berarti menyerah kalah. Manusia dihidupkan untuk menang dan
optimis untuk maju. Akan
tetapi
masih ada kemungkinan gagal, tetapi tidak gentar, karena mau belajar dari
kegagalannya. Akan lebih untung bagi manusia untuk mengubah nasib dengan
memiliki sifat-sifat kejujuran dan tanggung
jawab.
Kejujuran susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh akan merupakan
harta-harta yang maha penting.
3.
Makna kejujuran dapat diukur dengan indikator yang dapat diikuti sebagai
berikut :
1.
agama,
2.
logika,
3.
peraturan,
4.
norma dan nilai, dan
5.
perjanjian yang disepakati.
Kegiatan belajar
4.
a. Tujuan
pembelajaran 4
Siswa dapat
mengembangkan dan memiliki sikap-sikap positif dalam menjalankan usaha
b. Uraian Materi
4
1. Pentingnya
sikap positif
Sikap
positif memberikan sumbangan yang besar dalam mencapai prestasi-prestasi yang
berhasil. Sikap mental positif sangat memudahkan seorang calon Wirausaha untuk
memfokuskan pada kegiatan-kegiatan atas hasil-hasil yang ingin dicapai. Seorang
Wirausaha harus mempunyai sikap mental positif terhadap semua peristiwa dan
mencari hikmah dari setiap pengalmaan. Sikap mental positif di sini artinya
pasti, tegas atau terbukti. Karena itu, seorang calon Wirausaha dalam berusaha
akan selalu
berkata
“pasti bisa”.
Kebiasaan
sikap mental positif akan lebih cepat tumbuh apabila
a.
Calon Wirausaha memiliki model untuk dapat dan bisa diteladani
b.
Calon Wirausaha harus mempunyai niat yang kuat untuk mengembangkan sikap
positif yang
dimilikinya
c.
Calon Wirausaha harus dapat mempelajari dan mengamati kebiasaankebiasaan
positif para Wirausaha
yang sudah berhasil.
Meredith
(2000) menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman negative mempunyai segi-segi
positif. Anda harus bersikap mental positif terhadap semua peristiwa dan
mencari hikmah dari setiap pengalaman. Untuk itu,
Wirausaha
perlu mengembangkan sikap positif sebagai berikut :
1.
Pusatkan perhatian Anda sedemikian rupa.
2.
Gunakan pikiran Anda secara produktif.
3.
Pilihlah sasaran-sasaran positif dalam pekerjaan Anda.
4.
Jauhilah pikiran-pikiran dan ide-ide yang negatif.
5.
Bergaullah dengan orang-orang yang berpikir dan bertindak sebagai Wirausaha.
6.
Sadarlah bahwa Andalah yang mengendalikan pikiran Anda.
7.
Anda haruslah selalu awas terhadap peluang-peluang untuk meningkatkan situasi
Anda.
8.
Jangan takut meninggalkan suatu ide, jika tidakmenghasilkan yang positif.
9.
Lingkugan Anda akan mempengaruhi prestasi Anda.
10.Percayalah
pada diri Anda dan bakat-bakat Anda.
11.Sukses
akan datang pada mereka yang percaya pada kemampuan mereka dan menggunakan
kemampuan itu sepenuhnya.
12.Hilangkan
beban mental dengan mengambil tindakan.
Dengan
memperhatikan langkah dan tindakan tersebut maka Wirausaha mulai mengenal
dirinya sendiri terlebih dahulu. Kita harus menilai dan mengenal diri sendiri
sebagai makhluk yang memiliki kelemahan, namun akan memperoleh anugerah
kekuatan dari Allah SWT. Belajar, berlatih dan bekerja keras merupakan salah
satu cara untuk mencapai cita-cita yang membangun kejujuran dan disiplin diri.
Melalui kegiatan jual beli, pembeli
memeriks baran
yang akan dibeli
nya dengan teliti dan penjual
menunjukkan
arang yang akan
dijualnya dengan jujur (terlihat pada
pembeli).
Melalui
kegiatan jual beli, pembeli memeriksa barang yang akan dibeli
nya
dengan teliti dan penjual menunjukkan barang yang akan
dijualnya
dengan jujur (terlihat pada pembeli).
2.
Menerapkan Sikap positif Dan Displin Di Lingkungan Sekolah
1.
Arti sekolah dalam mempersiapkan calon-calon Wirausaha
Siswa
SMK sebagai sumber daya muda yang sangat potensial dikembangkan dalam bisnis.
Siswa SMK adalah sumber daya wirausaha yang sangat melekat dengan dunia usaha
dan industri. Bisnis di tingkat persekolahan telah diperkenalkan dalam KOPSIS
(Koperasi Siswa), tapi belum mengembangkan perilaku-perilaku keWirausahaan
dengan baik. Meskipun demikian, siswa-siswa SMK telah dikembangkan cikal-cikal perilaku
jujur dan disiplin dalam memenuhi kebutuhan persekolahan.
Kejujuran
di dalam Wirausaha akan menentukan keberhasilan sese-orang untuk maju. Marilah
kita tanyakan pada diri sendiri, apakah kita pernah berlaku tidak jujur
terhadap orang lain? Bagaimana kita harus berbuat jujur? Sikap dan sifat mental
yang jujur akan menghilangkan pra-sangka dan keresahan hidup. Kejujuran
terhadap diri sendiri akan meng-ubah pandangan dan sikap mental kita.
Pembinaan
sikap dalam Wirausaha dapat dilaksanakan melalui berbagai jalan :
1.
Mengutamakan pembicaraan cara bergaul dengan akal pikir yang positif.
2.
Pembinaan dengan cara menentukan dan menganalisis kedudukan diri kita sendiri
sebagai calon
Wirausaha.
3.
Pembinaan dengan jalan mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan
keadaan yang
sedang dihadapi.
4.
Pembinaan dengan membiasakan berbuat berencana dan mewujudkannya pada suatu
kenyataan yang
harus diikuti keyakinan dan kesadaran.
Hakikat
penerapan sikap positif dalam pola asuh Wirausaha di lingkungan sekolah adalah
dalam segi penempaan sikap mental para siswa sebagai calon Wirausaha. Pada
dasarnya, kekuatan pribadi siswa sudah terlatih, bahkan terbentuk oleh
lingkungan keluarga. Kekuatan pribadim siswa tersebut sangat berperan dalam
perkembangan kepribadi-annya. Peranan sekolah dalam mempersiapkan calon-calon Wirausaha
sangat terbatas kemampuannya dalam usaha menerapkan sikap positif dalam
Wirausaha. Hal ini disebabkan oleh beberapa :
a.
Antara sekolah dan keluarga atau masyarakat sering terjadi perbedaan pendapat
dan keinginan
mengenai masa depan siswa.
b.
Dasar perkembangan pribadi siswa telah terbentuk dari lingkungan keluarga.
c.
Sekolah sendiri mengemban visi dan misi secara umumnya cukup berat.
Sejauh
mana sebetulnya peranan yang perlu dilaksanakan oleh sekolah dalam rangka
mempersiapkan sikap positif calon-calon Wirausaha? Di dalam praktek, sekolah
telah memainkan semua peranan yang diharapkan oleh keluarga, masyarakat atau
pemerintah. Sekolah telah mencoba untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran
yang mencakup pengembangan berbagai aspek kepribadian siswa yang mengarah pada
kewirausahaan.
Sekarang
sekolah-sekolah dihadapkan pada suatu tantangan dan tuntutan zaman, di mana
sekolah-sekolah harus mulai menerapkan pola asuh untuk melaksanakan pembinaan
calon-calon Wirausaha muda.
Di
dalam perkembangan dunia pendidikan formal di Indonesia terdapat
langkah-langkah yang cukup memberikan harapan tentang pola asuh Wirausaha di
lingkungan sekolah, antara lain :
a.
Adanya perbaikan kurikulum. Kurikulum SMK sekarang adalah kurikulum berdasarkan
kompetensi
(Competency Based Curriculum). CBC yaitu
kurikulum yang menitikberatkan pada penguasaan suatu
pengetahuan, sikap keterampilan tertentu
serta penerapannya di lapangan kerja atau dunia usaha.
b.
Adanya program-program pendidikan yang berorientasi kepada kompetensi dan
kebutuhan lapangan.
Agar
mampu mengakomodasikan sejumlah tuntutan maka kurikulum SMK diformulasikan
menjadi Broad Based Curriculum (BBC) yang struktur hierarkinya dibagi menjadi
beberapa komponen atau program yang pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahap :
a.
Tingkat I berisi kompetensi dan bahan kajian dasar-dasar kejuruan (broad) untuk
beberapa keahlian
serumpun, sesuai luasan bidang keahlian
yang disepakati.
b.
Tingkat II berisi kompetensi dan bahan kegiatan yang lebih fungsional untuk
menguasai keahlian
tertentu
c.
Tingkat III berisi paket-paket keahlian (spesialisasi) untuk menguasai kompetensi
yang benar-benar fungsional (advance training) untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
Begitu
pula kurikulum SMK sekarang memasukkan pendidikan perilaku keWirausahaan.
Pelajaran keWirausahaan perlu ditanamkan kepada para siswa di sekolah-sekolah,
baik diajarkan secara sendirian,
disubstitusikan
pada sejumlah mata pelajaran yang relevan atau melalui kegiatan bisnis di
sekolah melalui “Unit Produksi”. Unit ini dikembangkan optimal, sehingga
1.
Mampu menghasilkan tambahan pendapatan bagi guru
2.
Meningkatkan kemampuan praktek bagi siswa dan guru
3.
Penciptaan peluang bisnis bagi sekolah Setelah mengenali kepribadian dan
kompetensi sendiri, para siswa di sekolah akan mulai Wirausaha dari mana? Akan
menunggu petunjuk dari Depnaker?
Menunggu
izin dari orang tua? Menunggu adanya modal? Menunggu ajakan dari teman-teman
sekolah? Menunggu diberi kesempatan? Menunggu datangnya inspirasi dan peluang?
Menurut pengalaman
Wirausaha,
sikap menunggu semacam itu tak ada habis-habisnya. Untuk itu, peranan
sekolah dalam rangka menyiapkan calon-calon para Wirausaha di lingkungan
sekolah adalah melaksanakan hal-hal
berikut
:
a.
Program pengembangan Broad Based Curriculum.
b.
Pengamatan lingkungan persekolahan.
c.
Latihan-latihan keWirausahaan di “Unit Produksi” sekolah.
d.
Keterampilan-keterampilan yang ada hubungannya dengan wirausahawan.
e.
Studi banding ke perusahaan-perusahaan atau dunia industri.
f.
Di mulai dari pelaku sendiri atau dari keyakinan dan kemauan sendiri.
g.
Program pelatihan keWirausahaan.
h.
Belajar sendiri dengan buku panduan Wirausaha
i.
Diskusikan dan melatih wawancara.
Sekolah
mampu menjadi penghubung mengembangkan kemandirian Wirausaha yang efisien.
Wirausaha yang baik tidak membiarkan dirinya direncanakan oleh pihak lain,
melainkan merencanakan pe-ngembangan dirinya. Seorang Wirausaha yang memiliki
keuletan berjuang adalah orang yang tidak mengenal lelah dan pantang menyerah. Agar
lebih jelas coba pelajari skema orientasi calon Wirausaha di
lingkungan
persekolahan di bawah ini .
Seorang
calon Wirausaha perlu memiliki pengetahuan untuk dapat mengarahkan dirinya guna
memperoleh peluang bisnis, menyusun konsep usaha, merencanakan usaha,
pemasaran, beroperasi, dan me-nambah nilai tambah, serta mengembangkan diri di
lingkungan persekolahan.
Pengetahuan
apa yang perlu dimiliki oleh seorang Wirausaha? Seorang Wirausaha perlu
mengenali perilakunya, sikap, dan sistem nilai yang membentuk kepribadiannya.
Pengetahuan mengenai kepribadi-an dan kemampuan sendiri perlu dikaitkan dengan
pengetahuan mengenai lingkungan, karena calon Wirausaha nantinya berada dalam
lingkungan usaha, maupun lingkungan luar usaha, keterkaitan antara calon Wirausaha
dan lingkungan yang mendapat sentuhan kreativitas dan inovasi akan menghasilkan
nilai tambah dalam bidang usaha. Akhirnya, seorang Wirausaha harus memiliki dan
menguasai pengetahuan ilmu manajemen dan organisasi bisnis. Setelah mengenali perilaku,
sikap, sistem nilai, kepribadian, dan kompetensinya, serta bisnisnya barulah
calon Wirausaha memulai usahanya. Kondisi ini ditanamkan sejak dini kepada
siswa di lingkungan persekolahan mampu menumbuhkan sikap mandiri dan bertanggung
jawab dalam mengmbangkan diri dan perubahan.
2.
Sikap positif dan disiplin Wirausaha di lingkungan sekolah
Menerapkan
sikap positif dan disiplin dalam pola asuh calon wirausaha di lingkungan
sekolah dituntut untuk berlaku jujur, bertingkah laku yang terpuji berdasarkan
hal-hal berikut :
a.
Etika keagamaan,
b.
Peraturan persekolahan yang berlaku,
c.
Etika pergaulan dengan teman-teman di sekolah dan luar sekolah,
d.
Etika hukum yang berlaku di masyarakat.
Seorang
calon Wirausaha yang mempunyai tingkah laku atau watak yang baik, jujur,
terpuji, ideal dan positif, ia dikatakan mempunyai kepribadian yang tinggi.
Berikut ini adalah beberapa usaha yang dapat ditempuh untuk menerapkan sikap
jujur seorang calon Wirausaha di lingkungan sekolah,
yaitu
sebagai berikut :
a.
Sarana dan prasarana praktek,
b.
Kurikulum pendidikan formal,
c.
Proses belajar mengajar,
d.
Sikap pribadi guru-guru,
e.
Metode mengajar,
f.
Pembelajaran siswa aktif,
g.
Sistem bimbingan belajar,
h.
Pengorganisasian pengalaman belajar,
i.
Menghadirkan pribadi-pribadi Wirausaha berhasil (Success Story).
Untuk
mewujudkan sikap jujur orang-orang Wirausaha di lingkungan sekolah adalah
mencari upaya pengembangan mata pelajaran kewira-usahaan. Mata pelajaran
keWirausahaan bermaksud untuk
memberi
bekal minimal bagi para lulusan sekolah menengah kejuruan untuk menjadi
orang-orang Wirausaha yang jujur, disiplin dan bertanggung jawab. Hal lain
dapat dilakukan pada saat siswa melakukan kerja praktek lapangan, yang
diharapkan mampu mengembangkan sikap jujur dan disiplin pada diri siswa tumbuh
dan berkembang selama di lapangan. Keikutsertaan siswa dalam magang dengan guru
ketika guru memiliki pekerjaan tambah-an di luar mengajar perlu diperhatikan.
Menerapkan
sikap jujur Wirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah, diantaranya
sebagai berikut :
a.
Meningkatkan keimanan jiwa dan tanggung jawab pribadi
1)
Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2)
Menanamkan sikap iklas,
3)
Menanamkan berbuat kejujuran,
4)
Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja,
5)
Menanamkan rasa percaya kepada diri sendiri,
6)
Memelihara rasa kepercayaan orang lain,
7)
Menanamkan inisiatif, kreatif, dan disiplin diri,
8)
Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Meningkatkan sikap mental dan kepribadian:
1)
Menanamkan sikap mau bekerja keras,
2)
Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha,
3)
Menanamkan keuletan dan ketekunan untuk maju berusaha,
4)
Pandai bergaul dengan semua pihak,
5)
Berani menolak benih-benih kotor atau pikiran negatif,
6)
Menanamkan keyakinan untuk maju bersama.
Dari
pihak sekolah sendiri hendaknya berusaha untuk menjalin kerjasama dan
konstruktif dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, seperti keluarga,
masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah. Hidup dalam keraguan, kekhawatiran,
rasa takut yang terjadi dari cara berpikir yang negatif perlu dihilangkan oleh
para siswa.
Pembinaan
sikap jujur positif yang dihasilkan dapat diperoleh melalui jalan, yaitu:
a.
Menyayangi hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya.
b.
Berbuat jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
c.
Mengenal pribadi diri sendiri
d.
Saling percaya mempercayai
e.
Menyayangi dan mengenal lingkungannya
f.
Mengembangkan keinginan luhur pada diri kita masing-masing
g.
Bergaul dengan luwes dengan siapapun juga
h.
Menyayangi kepada setiap orang
i.
Bersedia bekerja sama dengan orang lain.
Berbagai
faktor yang memungkinkan terjadinya kegagalan dalam Wirausaha, antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut:
a.
Kurang memahami arti pergaulan dan mengabaikan arti kehidupan.
Dalam
hal ini akan tampak dari setiap orang Wirausaha bila :
2)
Tertinggal informasi
3)
kaku dalam pergaulan
4)
mementingkan diri sendiri
5)
tidak mengambil manfaat dari arti pergaulan dan makna hidup
6)
tidak menghargai pendapat orang lain
7)
tidak dapat bekerja sama dengan orang lain
b.
Kurang memperhatikan peranan dan arti kepribadian
Mereka
tidak mengartikan hakekat peran dan arti kepribadian yang akan menemukan :
1)
Lapangan pekerjaan dan hasil pekerjaan sendiri
2)
Penemuan tujuan dan pencapaian cita-cita hidup
3)
Pergaulan hidup dan manfaatnya
c.
Ketidakjujuran
Sikap
kurang jujur seorang Wirausaha dapat terjadi, antara lain :
1)
Diri sendiri
2)
Bisnis yang dilakukan
3)
Tidak menghayati makna hidup
4)
Kurang bergaul sesama Wirausaha
5)
Tertinggal informasi
6)
Persaingan
d.
Kurang keseimbangan daya pikir
Cara
berpikir yang tidak seimbang antara pikiran positif dan negatif.
Cara
berpikir negatif akan menimbulkan :
1)
gelisah dan resah
2)
prasangka buruk
3)
keragu-raguan
4)
rasa iri, sirik, dan dengki
5)
rasa khawatir dan perasaan takut
e.
Kurang dapat menentukan dan percaya diri
Seorang
Wirausaha di sini tidak dapat menentukan atau mengusahakan tentang bagaimana
meningkatkan kegairahan dalam Wirausaha. Untuk menghilangkan sikap di atas,
harus mempunyai sikap jujur dan melatih diri untuk :
1)
Menggunakan pola pikir dan berbuat kreatif, inovatif, dan konstruktif
dengan
menggunakan daya pikir positif
2)
Membiasakan diri untuk berbuat dan berkata jujur sesuai dengan
kenyataan
3)
Menjauhi dan membuang sifat-sifat negatif
Ada
baiknya kita bertanya dan menanyakan kepada diri sendiri.
Beberapa
pertanyaan yang perlu kita jawab, sebagai berikut :
2)
Bagaimana caranya supaya kita berhasil di dalam Wirausaha?
3)
Keistimewaan apakah yang dimiliki para Wirausaha yang berhasil itu?
4)
Untuk siapakah keberhasilan yang diperoleh seorang Wirausaha?
5)
Apa sebabnya para Wirausaha yang berhasil itu jumlahnya sedikit sekali?
6)
Apakah kegagalan dalam mencapai cita-cita harus kita pAndang sebagai “sinar
terang” untuk
mendapat
kemajuan ?
7)
Apakah keberhasilan orang dalam berusaha adalah adanya kepercayaan dan
kejujuran ?
3.
Menerapkan pola positif
Menerapkan
sikap positif, Wirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah dapat
dilaksanakan dengan aktivitas-aktivitas dan proses kelompok belajar di dalam
kelas, diskusi maupun ikut seminar tertentu dunia usaha dan masa depan. Pola
positif dan disiplin dapat dilaksanakan, sebagai berikut :
a.
Sekolah mendatangkan para ahli keagamaan dan kepribadian
b.
Menghadirkan dan mengundang Wirausaha yang sukses untuk memberikan ceramah.
c.
Para siswa dibawa untuk melaksanakan kunjungan industri
d.
Para siswa diberi tugas untuk mempelajari tentang keberhasilan para Wirausaha
melalui :
a.
Majalah
b.
Siaran-siaran radio niaga
c.
Buku
d.
Hasil-hasil penelitian
e.
Siaran-siaran televisi
f.
Film success story
g.
Film dokumenter mengenai peristiwa-peristiwa dunia usaha.
h.
Para siswa tugas melaksanakan PKL atau PSG di unit produksi atau di perusahaan-perusahaan
tertentu
i.
Mengembangkan kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait yang
mampu mengembangkan siswa.
j.
Mengatur dan melengkapi ruang belajar dengan alat-alat peraga mengenai
keWirausahaan.
k.
Para siswa diberi beberapa bahan bacaan yang berhubungan dengan kesuksesan para
Wirausaha. Misalnya diberi artikel, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.
Kesukaran
belajar mempraktekkan mengenai keWirausahaan di sekolah tidak mungkin teratasi
dengan duduk termenung saja. Kesukaran belajar mempraktekkan keWirausahaan
dapat teratasi dengan meningkatkan:
a.
Kemauan dan kesediaan untuk sukses
b.
Semangat belajar yang tinggi
c.
Kepribadian siswa yang menyenangkan
d.
Rasa mensyukuri kepada Tuhan
e.
Disiplin yang kuat atas diri sendiri
f.
Keyakinan dan kemauan
g.
Kejujuran dan tanggung jawab
h.
Mau bekerja keras
Sadarilah
bahwa kegagalan, kesukaran, dan penderitaan itu sebagai suatu ujian dan
merupakan guru untuk mendapatkan kemajuan di dalam Wirausaha. Kesediaan untuk
percaya, beriman, dan tawakal adalah suatu senjata yang paling ampuh untuk
menghadapi keadaan yang bagaimanapun parahnya. Proses belajar mengajar mengenai
kewirausahaan di dalam kelas barangkali akan lebih dinamis apabila guru kewirausahaan
dapat memberikan dengan menggunakan metodempembelajaran “Problem Based
Learning” (Belajar Berdasarkan Masalah). Dengan pen-dekatan metode ini guru
kewirausahaan dapat memberikan suatu permasalahan kepada para siswa sebagai
pemicu untuk memancing keterlibatan dan pro aktif para siswa berlaku jujur.
Di
dalam pola asuh menerapkan sikap jujur di lingkungan sekolah, segala
permasalahan tersebut dibawa ke dalam kerja kelompok serta mendiskusikannya.
Hasil kerja kelompok itu diminta untuk dipresentasikan di dalam diskusi kelas
atau pleno. Pengenalan dini sebagai proses berpikir reflektif yang
diperkenalkan secara dini di lingkungan SMK. Dengan mengembangkan diri akan
lebih efektif bila dipusatkan pada upaya-upaya memperkuat kebiasaan-kebiasaan
positif yang telah ada, dan mengembangkan kebiasaan positif baru, guna
menunjung kegiatan wirausaha.
Mengembangkan
diri melalui sikap positif di
lingkungan
persekolahan, dapat meraih prestasi
dunia
(hadiah nobel)
c.
Rangkuman
Hasil
penelitian tahun 1990 oleh Lembaga Bina Karir menunjukkan bahwa Wirausaha
berkembang bila mereka mengenal diri mereka sendiri dengan baik. Tindakan ini
dilakukan untuk mencapai sasaran dengan mengenali ke-pribadian dan kompetensi
diri mereka sendiri secara dini agar mampu mewujudkan jati diri. Mengenal diri
dapat dilakukan melalui beberapa :
1.
Mengembangkan diri sendiri,
2.
Melalui orang lain,
3.
Melalui kegiatan kelompok,
4.
Melalui organisasi, dan
5.
Melalui pengembangan diri dengan lingkungan.
Kebiasaan-kebiasaan
baik susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh mereka merupakan harta-harta
penting yang sulit dinilai. Salah satu harta kehidupan pada manusia adalah
melahirkan kebiasaan meraih keberhasilan. Keberhasilan adalah prestasi.
Keberhasilan adalah kejujuran dan disiplin. Seorang Wirausaha yang memiliki
keyakinan dan kepribadian, bermula dari adanya ide sendiri, kemudian
mengembangkan kegiatan usahanya yang selalu berpegang pada nilai-nilai
kejujuran dan disiplin diri.
Seperti
kita ketahui, hidup itu merupakan kancah perjuangan.
Adapun
cara-cara untuk menumbuhkan makna positif dan
tanggung
jawab itu adalah sebagai berikut:
a.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berarti kita :
1.
Belajar untuk memperoleh kebersihan dan kemerdekaan batin
2.
Belajar untuk mementingkan orang banyak atau keutamaan batin
3.
Mendidik diri sendiri sehingga memiliki moral yang baik
4.
Belajar untuk mematuhi hukum yang berlaku
5.
Meningkatkan doa dan bekerja.
b.
Melatih disiplin diri
Sangat
mustahil menjadi seorang wirausaha yang positif dan bertanggungjawab, apabila
ia tidak membina kepribadian sendiri. Dengan melatih disiplin kepribadian diri
sendiri maka kita akan memperoleh ketabahan, keuletan, ketenteraman, tingkah
laku, dan perbuatan. Jujur dalam segala kegiatan bisnis akan membuat ketenangan
lahir dan batin. Tidak seorang pun yang dapat meramal secara pasti apa yang
akan terjadi di hari esok. Kepastian hanya ada pada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk
itu
disiplin
adalah suatu kegiatan diri manusia dalam mentaati dan membina kepribadian yang
mandiri.
c.
Kejujuran dan disiplin
Kita
harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan. Orang yang dapat
mensyukuri nikmat Tuhan adalah orang-orang yang jujur dan memiliki sikap
optimal selalu ingin maju, harus belajar banyak serta mempunyai keyakinan di
dalam usahanya. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan
keterampilan yang diperolehnya. Jika kamu jujur dan bertanggung jawab di dalam
mengejar citacita, kamu akan dapat capai sukses. Rasa cinta terhadap pekerjaan
akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang senang bekerja adalah orang
yang tidak membuang-buang waktu dengan percuma. Mereka ini adalah
wirausaha-wirausaha yang mudah mendapatkan peluang-peluang bisnis. Iman,
percaya dan yakin adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya. Kita jangan berputus
asa, pasrah, menyerah, dan tidak mau berjuang. Kita harus mempunyai etos kerja
dengan semangat tinggi, mau berjuang dengan sikap optimis ingin maju. Seorang
wirausaha yang jujur di dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, pada umumnya
berhasil di dalam berwirausaha. Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun
yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mencapai
apa-apa yang diinginkan.
Kejujuran
dan rasa optimis ingin maju dalam berwirausaha merupakan buah dari usaha-usaha
positif yang tidak mengenal lelah. Terimalah diri kamu sebagaimana adanya dan
cobalah tekankan
kekuatan-kekuatan
dan kurangilah kelemahan-kelemahannya. Apabila kamu mempunyai kejujuran dan
sikap optimis ingin maju, modalnya harusmempunyai semangat kerja tinggi, daya
juang tanpa menyerah dan keyakinan.
Berdoa
merupakan obat yang paling mujarab yang dapat menyegarkan pikiran. Menyerah
pada takdir, bukan berarti menyerah kalah. Manusia dihidupkan untuk menang dan
optimis untuk maju. Akan
tetapi
masih ada kemungkinan gagal, tetapi tidak gentar, karena mau belajar dari
kegagalannya. Akan lebih untung bagi manusia untuk mengubah nasib dengan
memiliki sifat-sifat kejujuran dan tanggung
jawab.
Kejujuran susah diperoleh, namun sekali telah diperoleh akan merupakan
harta-harta yang maha penting.
Sikap
positif memberikan sumbangan yang besar dalam mencapai prestasi-prestasi yang
berhasil. Sikap mental positif sangat memudahkan seorang calon wirausaha untuk
memfokuskan pada kegiatan-kegiatan atas hasil-hasil yang ingin dicapai. Seorang
wirausaha harus mempunyai sikap mental positif terhadap semua peristiwa dan
mencari hikmah dari setiap pengalmaan. Sikap mental positif di sini artinya
pasti, tegas atau terbukti. Karena itu, seorang calon wirausaha dalam berusaha
akan selalu berkata
“pasti
bisa”.
Kebiasaan
sikap mental positif akan lebih cepat tumbuh apabila :
a.
Calon wirausaha memiliki model untuk dapat dan bisa diteladani
b.
Calon wirausaha harus mempunyai niat yang kuat untuk mengembangkan sikap
positif yang
dimilikinya
c.
Calon wirausaha harus dapat mempelajari dan mengamati kebiasaan-kebiasaan
positif para wirausaha
yang sudah berhasil.
Meredith
(2000) pengalaman-pengalaman negative mempunyai segi-segi positif. Anda harus
bersikap mental positif terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah dari setiap
pengalaman. Untuk itu
wirausaha
perlu mengembangkan sikap positif sebagai berikut :
1.
Pusatkan perhatian anda sedemikian rupa
2.
Gunakan pikiran anda secara produktif
3.
Pilihlah sasaran-sasaran positif dalam pekerjaan anda
4.
Jauhilah pikiran-pikiran dan ide-ide yang negative
5.
Bergaullah dengan orang-orang yang berpikir dan bertindak sebagai wirausaha
6.
Sadarlah bahwa andalah yang mengendalikan pikiran anda
7.
Anda haruslah selalu awas terhadap peluang-peluang untuk meningkatkan situasi
anda
8.
Jangan takut meninggalkan suatu ide, jika tidakmenghasilkan yang positif
9.
Lingkugan anda akan mempengaruhi prestasi anda
10.
Percayalah pada diri anda dan bakat-bakat anda
11.
Sukses akan dating pada mereka yang percaya pada kemampuan mereka dan
menggunakan
kemampuan itu sepenuhnya
12.
Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan
Dengan
memperhatikan langkah dan tindakan tersebut maka wirausaha mulai mengenal
dirinya sendiri terlebih dahulu. Kita harus menilai dan mengenal diri sendiri
sebagai makhluk yang memiliki
kelemahan,
namun akan memperoleh anugerah kekuatan dari Allah SWT. Belajar, berlatih dan
bekerja keras merupakan salah satu cara untuk mencapai cita-cita yang membangun
kejujuran dan disiplin diri.
2.
Dalam rangka menerapkan sikap positif berwirausaha dalam pola asuh di
lingkungan sekolah,
diantaranya sebagai berikut :
1.
Meningkatkan keimanan jiwa dan tanggung jawab pribadi
2.
Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
3.
Menanamkan sikap iklas
4.
Menanamkan berbuat kejujuran
5.
Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja
6.
Menanamkan rasa percaya kepada diri sendiri
7.
Memelihara rasa kepercayaan orang lain
8.
Menanamkan inisiatif, kreatif, dan disiplin diri
9.
Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam kehidupan seharihari.
10.Meningkatkan
sikap mental dan kepribadian
11.Menanamkan
sikap mau bekerja keras
12.Menanamkan
sikap mental untuk maju berusaha
13.Menanamkan
keuletan dan ketekunan untuk maju berusaha
14.Pandai
bergaul dengan semua pihak
15.Berani
menolak benih-benih kotor atau pikiran negatif
16.Menanamkan
keyakinan untuk maju bersama.
Dari
pihak sekolah sendiri hendaknya berusaha untuk menjalin kerjasama dan
konstruktif dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, seperti keluarga,
masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah. Hidup dalam keraguan, kekhawatiran,
rasa takut yang terjadi dari cara berpikir yang negatif perlu dihilangkan oleh
para siswa.
Pembinaan
sikap jujur positif yang dihasilkan dapat diperoleh melalui jalan, yaitu:
j.
Menyayangi hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya.
k.
Berbuat jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
l.
Mengenal pribadi diri sendiri
m.
Saling percaya mempercayai
n.
Menyayangi dan mengenal lingkungannya
o.
Mengembangkan keinginan luhur pada diri kita masing-masing
p.
Bergaul dengan luwes dengan siapapun juga
q.
Menyayangi kepada setiap orang
r.
Bersedia bekerja sama dengan orang lain.
Menerapkan
sikap positif berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah dapat
dilaksanakan dengan aktivitas-aktivitas dan proses kelompok belajar di dalam
kelas, diskusi maupun ikut seminar tertentu dunia usaha dan masa depan. Pola
positif dan disiplin dapat dilaksanakan, sebagai berikut :
i.
Sekolah mendatangkan para ahli keagamaan dan kepribadian
ii.
Menghadirkan dan mengundang wirausaha yang sukses untuk memberikan ceramah.
iii.
Para siswa dibawa untuk melaksanakan kunjungan industri
iv.
Para siswa diberi tugas untuk mempelajari tentang keberhasilan para Wirausaha
melalui :
1.
Majalah
2.Siaran-siaran
radio niaga
3.
Buku
4.
Hasil-hasil penelitian
5.
Siaran-siaran televisi
6.
Film success story
7.
Film dokumenter mengenai peristiwa-peristiwa dunia usaha.
v.
Para siswa tugas melaksanakan PKL atau PSG di unit produksi atau di perusahaan-perusahaan
tertentu
vi.
Mengembangkan kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait yang
mampu mengembangkan siswa.
vii.Mengatur
dan melengkapi ruang belajar dengan alat-alat peraga mengenai kewirausahaan.
vii.Para
siswa diberi beberapa bahan bacaan yang berhubungan dengan kesuksesan para
Wirausaha.
Misalnya diberi artikel, majalah, surat
kabar, dan lain sebagainya.
3.Pembinaan
sikap positif
yang dihasilkan dapat diperoleh melalui jalan, yaitu:
i.
Menyayangi hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya.
ii.
Berbuat jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
iii.
Mengenal pribadi diri sendiri
iv.
Saling percaya mempercayai
v.
Menyayangi dan mengenal lingkungannya
vi.
Mengembangkan keinginan luhur pada diri kita masing-masing
vii.
Bergaul dengan luwes dengan siapapun juga
viii.
Menyayangi kepada setiap orang
ix.
Bersedia bekerja sama dengan orang lain.
Untuk
itu, peranan sekolah dalam rangka menyiapkan calon-calon para Wirausaha di
lingkungan sekolah adalah melaksanakan hal-hal berikut :
j.
Program pengembangan Broad Based Curriculum.
k.
Pengamatan lingkungan persekolahan.
l.
Latihan-latihan keWirausahaan di “Unit Produksi” sekolah.
m.
Keterampilan-keterampilan yang ada hubungannya dengan wirausahawan.
n.
Studi banding ke perusahaan-perusahaan atau dunia industri.
o.
Di mulai dari pelaku sendiri atau dari keyakinan dan kemauan sendiri.
p.
Program pelatihan keWirausahaan.
q.
Belajar sendiri dengan buku panduan Wirausaha
r.
Diskusikan dan melatih wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar