TANDA TITIK ( . )
Digunakan untuk :
1. Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Ayahku seorang guru.
Contoh : Ayahku seorang guru.
2. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Contoh : 10.15.45 (pukul 10
lewat 15 menit 45 detik)
3. Memisahkan bialngan ribuan atau kelipatannya.
Contoh : Penduduk Desa
Sukamaju berjumlah 15.157 orang.
4. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau
pangkat.
Contoh : H. M. Rizki Maulana
Tanda titik tidak dipakai
untuk :
1. Pada akhir judul yang merupakan kepala karangan
Contoh : Peringatan Hari
Pahlawan
2. Di belakang alamat pengirim surat atau nama dan alamat
penerima surat.
Contoh : Yth. Nisrina Nurul
Hasanah
Jl Terapi Raya No
AE 3 Bogor
3. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan dan organisasi
serta nama dokumen resmi yang ditulis
huruf awalnya saja, suku katanya atau
akronim yang sudah lazim.
Contoh : Depdiknas
PGRI
4. Pada singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
Contoh : km, Rp, Fe
TANDA KOMA ( , )
Digunakan untuk :
1. Memisahkan petikan langsund dari bagian lain dalam
kalimat.
Contoh : Ayah bertanya,
“Apakah kamu sudah lapar ?”
2. Penulisan diantara unsur-unsur dalam pemberian atau
pembilangan.
Contoh : Ibu membeli bayam,
kangkund, dan wortel.
3. Memisahkan kata o,
ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang terdapat dalam
kalimat.
Contoh : O, begitu ?
4. Memisahkan nama, tempat, dan tanggal.
Contoh : Bogor, 23 Maret 1970
5. Memisahkan angka rupiah
dengan sen dan memisahkan angka satuan dengan
persepuluhan (dalam bilangan desimal).
Contoh : Rp 750.000,00
12,5 kg
6. Di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Contoh : Ibu membeli wortel,
bayam dua ikat, kangkung tiga ikat, …
7. memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara
berikutnya yang
didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contoh : Saya ingin datang,
tatapi hari hujan.
8. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk
kalimatnya.
Contoh : Karena hari hujan, saya
tidak jadi datang.
9. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat
yang terdapat pada awal
kalimat.
Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu,
akan
tetapi.
Contoh : Oleh karena itu,
kita harus berhati-hati.
10. Di antara nama
dan alat, bagian-bagian alamat, nama
tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Contoh :
Surat ini harap dialamatkan
kepada Lurah Menteng, Kelurahan Menteng, Jalan Terapi Raya, Bogor.
11. Memisahkan bagian nama yang di balik susunannya dalam
daftar pustaka.
Contoh : Alisjahbana, Sultan
Takdir. (1949). Tata Bahasa
12. Diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh : W.JS. Poerwadaminta,
Bahasa Indonesia untuk Karang –
Mengarang, Hlm 4
13. Di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakan
dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Contoh : Ir. Iwan Gunawan,
M.M.
14. Untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Contoh : Guru saya, Pak Ali,
pandai sekali.
15. Untuk menghindari salah baca di belakang keterangan
yang terdapat pada awal
kalimat.
Contoh : Atas bantuan Agus,
Doni mengucapkan terima kasih.
TANDA SERU ( ! )
Digunakan untuk :
1. Sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah, atau di akhir kalimat perintah.
Contoh : Tutup pintu itu !
TANDA TANYA ( ? )
Digunakan untuk :
1. Pada akhir kalimat tanya.
Contoh : Dimana kamu
dilahirkan ?
2. Di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan
kebenarannya.
Contoh : Ia dilahirkan pada
tahun 1683 (?)
TANDA TITIK DUA ( : )
Digunakan untuk :
1. Akhir pernyataan lengkap diikuti rangkaian atau
perincian.
Contoh : Alat yang harus
dibawa adalah : gunting, lem, kertas
warna, dan karton.
2. Sesudah kata atau ungkapan yang hidup memerlukan
pemberian.
Contoh :
Ketua :
Agus Salim
Sekretaris : Nani Kosasih
Bendahara : Yanti Maryati
3. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Contoh :
Rini : Apakah kamu sudah membuat PR ?
Tati : Ya, aku sudah membuat PR.
TANDA TITIK KOMA ( ; )
Digunakan untuk :
1. Memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh : Malam makin larut ;
pekerjaan belum selesai juga.
2. Sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
kalimat majemuk.
Contoh :
Ayah mengurus tanamannya di
kebun ; ibu sibuk bekerja di dapur ; saya sendiri sedang mencuci sapatu.
TANDA HUBUNG ( - )
Digunakan untuk :
1. Menyambung bagian-bagian kata ulang.
Contoh : murid-murid
Contoh : murid-murid
rambu-rambu
2. Menyambung kata yang terpisah oleh pergantian baris.
3. Menyambung awalan dengan kata yang dimulai dengan
huruf kapital.
Contoh : se-Kecamatan
di-PHK
4. Menghubungkan awalan atau akhiran dengan angka.
Contoh : ke-60
25-an
5. Merangkaikan imbuhan dengan kata asing.
Contoh : di-mark up
Meng-update
TANDA PISAH ( - )
Digunakan untuk :
1. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan
penjelasan di luar bangun
kalimat.
Contoh :
Kemerdekaan bangsa ini – saya
yakin akan tercapai – jika diperjuangkan bangsa sendiri.
2. Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain, sehingga kalimat menjadi lebih luas.
Contoh :
Rangkaian temuan ini –
evolusi – teori kenisbian, kini memperlahan atom – telah mengubah konsepsi kita
tentang alam semesta.
tentang alam semesta.
3. Diantara dua bilangan atau tanggal dengan arti sampai
ke atau sampai dengan .
Contoh : Jakarta – Bandung
TANDA PETIK ( “ …… “ )
Digunakan untuk :
1. Mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh : Mira berkata, “Aku
akan pergi ke Surabaya.”
2. Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
Contoh : Bacalah “Bola Lampu”
dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
3. Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Contoh : Ia bercelana panjang
yang dikenal dengan nama “cutbrai”.
4. Penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di
belakang tanda petik yang
mengapit kata atau ungkapan yang dipakai
dengan arti khusus pada ujung kalimat
atau bagian kalimat.
Contoh : Karena warna
kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”.
TANDA PETIK TUNGGAL ( ‘…..’ )
Digunakan untuk :
1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh : Tanya Basri, “Kau
dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi ?”
2. Mengapit makna terjemahan atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Contoh : Feed back ‘balikan’
TANDA PENYINGKAT/APOSTROF ( ‘ )
Digunakan untuk
1. Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun.
Contoh: Ali ‘kan kuingat
dirimu selalu. (‘kan = akan)
TANDA KURUNG (…)
Digunakan untuk :
1. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh : Acara itu
diselenggarakan di Istora (Istana Olah Raga)
2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh :
Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono (Presiden Indonesia) memimpin sidang kabinet.
3. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam
teks dapat dihilangkan.
Contoh : Pekerja itu berasal
dari (kota) Surabaya,
4. Mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan
keterangan.
Contoh : Bagian tubuh ikan
meliputi (a) kepala, (b) badan, dan (c) ekor.
TANDA KURUNG SIKU ( […] )
Digunakan untuk :
1. Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat
atau bagian kalimat yang ditulis orang
lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan
atau kekurangan itu memang terdapat dalam
naskah asli.
Contoh : Sang Sapurba
men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
Contoh :
Persamaan kedua proses itu
(perbedaannya dibahas dalam bab II [lihat halaman 12-15]) perlu
disampaikan di sini.
disampaikan di sini.
TANDA GARIS MIRING ( / )
Digunakan untuk :
1. Di dalam nomor dan pada alamat penandaan masa satu
tahun yang terbagai dalam
dua tahun takwin.
Contoh : No. 3/D.02/XII/2008
2. Sebagai pengganti kata atau tiap.
Contoh :
dikirim lewat darat/laut
(dikirim lewat darat atau lewat laut)
Materi lain yang berkaitan
1. Sistem Pencernaan Makanan
2. Sumber Daya Alam
3. Zat Gizi Makanan
4. Kumpulan Rumus Matematika Untuk SD
5. Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial Indonesia dan
6. TANDA BACA
7. IMBUHAN
8. PEMBAGIAN BENUA DI DUNIA
9. Kumpulan Soal Ulangan Harian IPA Kelas VI Semester
10. LKS B. Indinesia
11. KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
12. EYD
13. Pelestarian Makhluk Hidup
14. Buku SKU (Pramuka)
Materi lain yang berkaitan
1. Sistem Pencernaan Makanan
2. Sumber Daya Alam
3. Zat Gizi Makanan
4. Kumpulan Rumus Matematika Untuk SD
5. Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial Indonesia dan
6. TANDA BACA
7. IMBUHAN
8. PEMBAGIAN BENUA DI DUNIA
9. Kumpulan Soal Ulangan Harian IPA Kelas VI Semester
10. LKS B. Indinesia
11. KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
12. EYD
13. Pelestarian Makhluk Hidup
14. Buku SKU (Pramuka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar